SEKITAR KITA

Banjir Susulan Kembali Terjadi di Dua Desa Probolinggo, 10 Warga Harus Dievakuasi dengan Perahu Karet

Diterbitkan

-

Banjir Susulan Kembali Terjadi di Dua Desa Probolinggo, 10 Warga Harus Dievakuasi dengan Perahu Karet

Memontum Probolinggo – Banjir susulan kembali terjadi di Desa Kedungdalem dan Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Minggu (28/02) malam.

Akibat kejadian yang berlangsung hingga Senin (01/03) dini hari itu, kontan membuat warga terkejut dan petugas gabungan, pun harus saling bahu membahu mengevakuasi warga dari lokasi banjir.

Menurut warga, terjangan banjir kali kedua ini lebih besar dibanding pada hari Sabtu hingga Minggu dini hari, atau hari pertama banjir yang mencapai dada orang dewasa. Bahkan, dalam banjir susulan tersebut, sampah juga turut terbawa arus aliran air.

Dalam kejadian susulan itu, sedikitnya 10 orang warga di Desa Dringu, harus dievakusi menggunakan perahu karet oleh Shabara Polres Probolinggo. Selain itu, BPBD juga menerjunkan perahu untuk mengevakuasi korban banjir.

Advertisement

Mereka yang dievakuasi itu, 1 orang Lansia, 4 anak kecil serta beberapa orang ibu rumah tangga.
“Mereka yang terjebak itu, langsung di evakuasi menggunakan perahu karet,” jelas Kasat Shabara Polres Probolinggo, AKP Ahmad Jayadi.

BACA JUGA: Ribuan Rumah di Tiga Desa Kecamatan Dringu Probolinggo Terendam Banjir

Setelah dievakusi, lanjutnya, mereka langsung di bawa puskesmas Dringu. Karena, 1 Lansia tengah mengalami sakit. “Ini langsung kita evakuasi ke Puskesmas Dringu. Karena ada Lansia yang sakit,” terangnya.

Ada tiga penyebab utama terjadinya banjir di Dringu. Pertama, dua desa tersebut berada di sekitar aliran Sungai Kedunggaleng yang aliran hulunya berasal dari kawasan Gunung Bromo. Saat ini, intensitas hujan di kawasan lereng Gunung Bromo, sedang tinggi.

Advertisement

Untuk yang kedua, tanggul di Desa Kedungdalem kondisinya jebol. Sehingga, memudahkan air sungai meluap dan masuk ke rumah warga di desa tersebut. Ketiga, di kawasan pesisir Desa Dringu mengalami pasang air laut yang berdampak lamanya banjir surut.

Dalam penanganan banjir di Desa Dringu dan Kedungdalem, terpantau petugas Polsek dan Koramil Dringu, bersama BPBD, Tagana dan Dinas Sosial setempat bahu-membahu menangani dan mengevakuasi warga korban bencana banjir.

Warga Dusun Satrian, Desa Kedungdalem, Yanto, mengatakan bahwa banjir kali ini lebih parah. “Ini yang paling parah,” ujarnya saat di temui di lokasi. (geo/ed2)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas