SEKITAR KITA

Harga Cabai Merah Kecil di Probolinggo Mulai Merangkak Naik Rp 50 Ribu per Kilogram

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Harga cabai rawit terasa pedas bagi konsumennya. Jelang Perayaan Idul Adha 1442 H ini, harga cabai rawit mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Kondisi seperti ini kerap terjadi setiap menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan.

Sudah hampir sepekan ini, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo meningkat tajam. Dibandingkan dengan kondisi sekitar satu bulan yang lalu, harga cabai rawit merah di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo mencapai Rp 37 ribu per kilogram. Harga ini dirasa sudah ‘mencekik leher’ masyarakat utamanya para ibu ibu, Senin (28/06).

Baca juga:

    Sekitar sepekan ini, harga cabai rawit sudah tembus Rp 50 ribu per kilogram. Bukan hanya pembeli yang mengeluhkan tingginya harga ini. Pedagang-pun mengeluh serupa, lantaran saking tingginya harga kulakan mereka dari tengkukak atau petani langsung.

    “Wah, harga cabai rawit ‘ naik terus,” kata seorang pedagang makanan, Suwanto (50). Warga asal Kelurahan Mayangan, saat di Pasar Kronong, kenaikan harga cabai rawit di Kota Probolinggo terjadi sudah hampir sepekan ini.

    Advertisement

    Masih menurut Suwanto, minimnya suplai kebutuhan pasar akan komoditas cabai rawit disebabkan petani gagal panen. Ini disebabkan oleh tingginya curah hujan saat ini. Potensi hujan tinggi menyebabkan produksi cabai buruk. Bahkan, guyuran air hujan menyebabkan daun maupun buat cabai muda membusuk.

    “Kalau menurut saya, naiknya harga cabai karena curah hujan yang tinggi ini. Akibatnya tanaman cabai membusuk dan akhirnya mati layu,” tambah Siti Aisyah ( 43), pedagang kebutuhan dapur di Pasar Kronong. (geo/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas