Probolinggo

Cuaca Ekstrem, KSOP Klas IV Probolinggo Minta Nelayan Ekstra Waspada

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Sejumlah nelayan Pantai Mayangan Kota Probolinggo, enggan melaut selama sepekan ke depan. Respon itu dilakukan sejumlah nelayan, karena khawatir dengan adanya angin kencang dan cuaca ekstrem yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geo fisika (BMKG).

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas IV Probolinggo, Capt Subuh Fakkchurrahman, meminta agar nelayan ekstra hati-hati dengan himbauan yang disampaikan BMKG. Karena, dengan kondisi buruk di tengah laut, akan membuat rawan bagi nelayan saat mencari ikan.

Baca Juga:

    “Kami lakukan ini untuk meningkatkan kewaspadaan agar para nelayan melakukan persiapan dan mampu menjaga diri saat beraktivitas di laut. Jadi, jangan pernah mengesampingkan setiap informasi yang disampaikan oleh BMKG. Tidak ada salahnya, semua harus mentaati dan ekstra hati-hati,” katanya, Kamis (19/08) tadi.

    Capt Subuh menjelaskan, cuaca saat ini sedang tidak bersahabat. Di mana gelombang tinggi dan angin kencang, terus terjadi sehingga dapat membahayakan keselamatan para nelayan.

    Advertisement

    “Selain terus menjaga keselamatan saat beraktifitas di laut, para nelayan juga harus selalu memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tujuannya, guna memastikan waktu yang tepat untuk melaut,” tuturnya.

    Dirinya menambahkan, dengan meningkatkan kewaspadaan dini, diharapkan tidak ada kecelakaan di laut yang melibatkan nelayan. Mengingat, tujuh hari ke depan angin kencang juga ombak tinggi melanda perairan Kepulauan Jawa dan sekitarnya.

    Sehingga, jangan pernah memaksakan diri untuk melaut saat cuaca ekstrem tengah melanda sejumlah wilayah di perairan Kepulauan Jawa. Lebih baik menunggu waktu yang tepat, untuk melanjutkan aktivitas melaut guna menjaga keselamatan. “Kami akan terus memberikan himbauan kepada warga, nelayan dan kelompok nelayan agar waspada, dan tetap jaga kesehatan ditengah pandemi,” paparnya. (geo/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas