Pemerintahan

Kunjungi Pelatihan Batik, Wali Kota Probolinggo Titipkan Mutu dan Kualitas

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Sebanyak 30 peserta yang berasal dari warga Kampung Batik Bremi dan anggota Pokmas Bina Sejahtera, 14 orang pembatik yang sudah eksis dan 16 orang pemula, mengikuti pelatihan batik, Jumat (12/11/2021). Kegiatan tersebut, dikonsentrasikan di Balai RW 1 Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, yang dalam kesempatan itu juga hadir, mengingatkan kepada pembatik untuk menjaga mutu, kualitas dan harga. Dengan alasan, persaingan produk yang ada di pasaran.

Baca juga:

“Persaingan yang sehat, rejeki tidak akan berubah atau berkurang. Jangan sampai menjelekkan satu dengan lainnya. Pasang harga yang masuk akal,” ujar Wali Kota Habib Hadi.

Ditambahkannya, kekompakan perlu senantiasa dijaga agar bisa menularkan rejeki pada pembatik lainnya saat menerima orderan berjumlah besar. “Rejeki itu perlu dibagi. Kalau sudah dapat satu, tidak mungkin dapat dua. Mari bersama untuk melangkah dan mengembangkan budaya khas Kota Probolinggo, yakni batik ini,” terangnya.

Advertisement

Habib Hadi juga menginginkan, bahan-bahan yang dipakai dapat dibuat sendiri, seperti malam (pewarna batik). Sehingga, tambahnya, jika Kelurahan Sukabumi yang memiliki potensi, bakat dan kekompakan bisa diperhatikan, lalu pemerintahan daerah akan mengembangkan lagi. Hal ini, sejalan dengan keinginannya pada tahun 2022 mendatang, yaitu membuat rumah batik.

“Jangan lupa, pada pembatik untuk dapat menggunakan media sosialnya sebagai sarana promosi,” terangnya.

Lurah Sukabumi, Angga Pramudya, melaporkan tujuan dilaksanakannya giat ini adalah memberikan motivasi dalam berwirausaha bagi warga Kelurahan Sukabumi. Meningkatkan, skill para pembatik dalam menciptakan karya batiknya dan mengembangkan kampung Baremi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Probolinggo.

Sementara itu, Plt Camat Mayangan, yang saat ini berpindah tugas sebagai Kepala DPMPTSP dan Naker M Abbas, berharap agar rintisan yang dirinya bangun bersama di Kampung Batik Bremi ini bisa terus dikembangkan. Karena, itu satu-satunya sentra batik Kota Probolinggo. 

Advertisement

“Tentunya, harapan ini tidak akan tercapai bila tidak didukung oleh ibu-ibu sendiri, khususnya masyarakat RW 1 Kampung Bremi. Terutama kepada bapak, ibu pembatik yang hadir ini,” kata Abbas.

Dalam pelatihan siang itu, mayoritas diikuti kaum hawa dengan siap segala peralatan yang akan dipakai saat pelatihan. “Mudah-mudahan, semua tidak putus di tengah jalan. Kuncinya satu, yakni niat dan tekad ingin merubah nasib dan ingin merubah kehidupan,” yakin Abbas.

Sebagai Kepala Definitif DPMPTSP dan Naker, Abbas pun mengingatkan pada peserta pelatihan batik untuk mengurus izin usahanya. “Izin-izinnya yang belum punya segera ajukan OSS (online single submission). Harapan saya, semua punya izin masing-masing, karena ke depan kami ingin mendirikan koperasi bersama. Dari kita untuk kita, dari pembatik untuk pembatik. Sehingga seandainya kekurangan modal atau bahan bisa saling mengisi dan saling membantu,” beber Abbas. (kom/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas