Buka Sosialisasi Perundangan Bidang Cukai, Wali Kota Probolinggo Tekankan Komitmen bersama Menutup Pintu dari Peredaran Rokok Ilegal

Memontum Probolinggo – Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zaenal Abidin, menghadiri dan membuka secara langsung Sosialisasi Perundang-undangan di bidang cukai dalam rangka pemberantasan peredaran rokok ilegal, di salah satu hall di Jalan Panjaitan, Kecamatan Wonoasih-Kota Probolinggo, Senin (24/10/2022) tadi. Dalam sosialisasi itu, juga menghadirkan beberapa nara sumber, yakni Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama KPPBC Tipe Madya C Probolinggo, Catur Hari Afrianto dan Ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Mokhamad Jalal.

Mengawali pembukaan sosialisasi, Wali Kota Habib Hadi langsung mencecar peserta mengenai peredaran rokok ilegal. Salah satunya, yang sempat kedapatan dan diamankan petugas Satpol PP Kota Probolinggo.

“Di Kecamatan Wonoasih, ada yang kedapatan peredaran rokok ilegal, itu daerah mana ya?,” tanya Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin.

Ya, sekitar sebulan lalu, Satpol PP berhasil menyita sekira 18 ribu batang atau sekitar seribu pack rokok ilegal di rumah salah satu warga di Kedungasem, Kecamatan Wonoasih. Tidak ingin kejadian serupa terulang kembali, Habib Hadi mengingatkan warganya, untuk ikut membentengi wilayahnya dengan kesadaran berkomitmen.

“Tentunya, itu menjadi harapan saya. Jadi, jangan sampai terulang kembali. Karena, perlu adanya kesadaran kita semua, bahwasanya itu adalah tanggung jawab kita semua, dalam mengantisipasi peredaran rokok ilegal,” tuturnya.

Baca juga :

• Tingkatkan Kepedulian dan Pelestarian Flora dan Fauna Indonesia, DLH Probolinggo Gelar Lomba Tingkat SD
• Pj Wali Kota Probolinggo bersama Forkopimda Ikuti Jalan Sehat Menuju Demokrasi Bersih Pilkada 2024
• Perancangan Perundangan Perwali, Pj Wali Kota Probolinggo Ingatkan Kolaborasi dan Diskusi
• Pemkab Probolinggo Gelar Internalisasi Manajemen Risiko dan Advokasi Audit Center
• Pj Wali Kota Probolinggo bersama Polresta Rakor Percepatan Swasembada Pangan

Menurut Wali Kota Habib Hadi, pengedar rokok ilegal itu tidak akan mendapatkan akses atau pasar, jika kita sudah menutup pintu dari peredaran ilegal. Karena, tindakan itu akan bermuara pada konsekuensi hukum yang berlaku. “Mudah-mudahan, sosialisasi ini mengajak dan memberikan edukasi untuk dapat memberi penjelasan aturan dan regulasi yang ada. Khususnya, kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo ini adalah Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) masuk dalam bidang kesehatan, seperti BPJS kesehatan. Sehingga, manfaatnya akan kembali pada kita semua,” terangnya.

Wali Kota Habib juga mengajak, kepada seluruh warganya untuk bisa menjaga, mendukung dan ikut andil apa yang sudah menjadi harapannya untuk mempersempit ruang gerak peredaran rokok ilegal. “Karena tanggung jawab kita yang diundang di sini dan dipercaya untuk menjadi pelopor di lingkungan masing-masing mengenai persoalan rokok ilegal. Ini menjadi tantangan kita, harus berani menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mau atau menolak adanya peredaran rokok ilegal di wilayah kita masing-masing,” paparnya.

Pernyataan Habib Hadi itu, pun langsung direspon positif Camat Wonoasih, Deus Nawandi. Dirinya menilai, peserta yang dihadirkan ini jauh lebih kompleks yang terdiri dari kelompok ojek online, pelaku UMKM, kelompok tani, pedagang dan pemilik warung rokok di wilayah Kecamatan Wonoasih.

“Temuan-temuan kemarin, semoga tidak terulang dan bisa menjadi bahan evaluasi. Dan Alhamdulillah, sekarang lebih banyak komponen yang diikutsertakan. Semoga semuanya bisa saling bersinergi. Yang menarik pesan dari Pak Wali Kota, adalah apapun itu harus sesuai dengan aturan yang berlaku, karena semuanya akan memiliki dampak masing-masing (konsekuensi hukum),” paparnya. (pix/sit/adv)