Pemerintahan

Buka Festival Pendalungan di Alun-alun, Wali Kota Probolinggo juga Sapa Pedagang di Pujasera

Diterbitkan

-

Buka Festival Pendalungan di Alun-alun, Wali Kota Probolinggo juga Sapa Pedagang di Pujasera

Memontum Probolinggo – Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, membuka secara resmi gelaran Festival Pendalungan Jelang Ramadan 1444 H di Alun-alun setempat, Rabu (08/03/2023) tadi. Pembukaan acara yang akan berlangsung hingga Sabtu (18/03/2023) itu, diawali dengan suguhan tiga penari dari Sanggar 22 Padepokan Indonesia, dengan tari Minion Jaran Bodak dan Gunungan Kue Kucur.

Prosesi gelaran itu, dilakukan dengan pemukulan gong yang menjadi tanda diresmikannya pesta rakyat tepat sekira pukul 14.30.

Dalam sambutannya, Wali Kota Habib Hadi, mengatakan bahwa Kota Probolinggo adalah salah satu kota transit yang berada di daerah tapal kuda Jawa Timur, yang memiliki letak geografis strategis. Dimana di dalamnya terdapat berbagai etnis, hidup secara berdampingan.

“Etnis Arab, Jawa, Madura dan Tionghoa, sehingga terjadi akulturasi perpaduan budaya yang dinamakan pendalungan. Tentunya, ini adalah suatu kekuatan dan kebanggaan yang kita miliki. Sehingga, kerukunan dan kedamaian bisa berjalan dengan baik di Kota Probolinggo,” kata Wali Kota Habib Hadi.

Advertisement

Budaya Pendalungan sendiri, lanjutnya, sangat kental terasa dengan menghasilkan dialek bahasa, kuliner yang unik. Itulah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya festival bertemakan pendalungan itu. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan menumbuhkan perekonomian di Kota Probolinggo,” ujarnya.

Orang nomor satu di pemerintahan Kota Seribu Taman itu juga menyampaikan, bahwa Kota Probolinggo terus berbenah untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada. Habib Hadi menyebut diantaranya revitalisasi Alun-alun, relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan ke area food court yang lebih terjamin kenyamanannya baik bagi pedagang itu sendiri maupun bagi pengunjung yang menikmatinya.

Baca juga :

Didampingi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP), Fitriawati, total ada 187 pedagang yang menempati food court dua lantai. Di lantai atas, ditempati oleh sekitar 93 PKL. Lalu sisanya di lantai bawah, ada 95 PKL. Tidak hanya itu, para pedagang juga dibekali etalase yang disediakan pemerintah, meski ada juga pedagang yang masih menggunakan gerobak dagangannya sendiri.

“Dengan segala fasilitas yang telah diterima ini, harapannya semoga bisa dijaga. Demikian juga dengan kebersihannya, mohon sekali untuk dijaga,” ujar Fitri.

Advertisement

Usai membuka kegiatan, Habib Hadi juga berkenan meninjau lokasi Pujasera baru yang berlokasi di sisi timur Alun-alun tersebut. Wali Kota Habib Hadi pun meresmikan pembukaan Pujasera ini dengan menggunting pita di area pintu masuk sisi sebelah utara.

Obrolan yang santai dan ringan dengan beberapa pedagang, juga dilakukan secara langsung. “Alhamdulillah terima kasih, Habib. Nyaman (lokasi, red), lebih baik dari sebelumnya. Mandher barokah,” ucap Rofi’ah, salah satu pedagang yang menjajakan rujak erok-erok.

Ditemui usai giat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (DPUPR Perkim), Setiorini Sayekti, mengatakan konstruksi lokasi Pujasera lantai atas, tidak rigid seperti beton, melainkan baja. Sehingga, menimbulkan sensasi getar yang dirasakan pengunjung ketika berjalan. “Namun demikian bisa kami pastikan aman, karena desain dan pembangunannya juga sudah melalui analisa tim tenaga ahli dari ITS. Kapasitasnya sampai dengan enam ratus orang,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, tampak Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa’bani, Ketua Pengadilan Negeri Yusti Cinianus Radjah, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Risman Soemantri, Kepala Bank Jatim, perwakilan kejari dan Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkot Probolinggo. (kom/pix/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas