Probolinggo

Terdampak Panen Raya, Harga Bawang Merah di Probolinggo Terjun Bebas

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Harga Bawang Merah di Kabupaten Probolinggo, mengalami penurunan drastis. Bahkan, bawang merah perkilonya hanya berkisar di angka Rp 7 ribu di pasar.

Salah satu petani Bawang Merah asal Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Danil Zainul Amri Ardyansyah, mengatakan bahwa bawang hasil panennya di Agustus 2023 ini mengalami penurunan harga secara drastis. Dimana, perkilonya hanya mampu dijual Rp 7 ribu. Turunnya harga tersebut, berlangsung sejak akhir Juli 2023.

Padahal, tambahnya, harga bawang sebelumnya masih di angka Rp 20 perkilo hingga Rp 30 perkilo. “Turunnya itu sejak akhir Juli kemarin. Sebelumnya, itu masih di harga Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Sekarang ini, untuk Bawang Super saja hanya Rp 18 ribu perkilo. Bahkan ada yang hanya Rp 8 ribu, seperti di bedak saya,” curhatnya.

Baca juga :

Advertisement

Selain itu, lanjut Danil, perawatan tanaman Bawang Merah di Agustus ini cukup memakan kesabaran. Hal itu, karena banyaknya hama ulat di sawah. “Ngerawatnya sudah susah sekarang ini, pas setelah panen harganya malah anjlok,” keluhnya.

Sementara itu, Kabid Perdagangan (Dinas Koperasi Usaha mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPPK) Kabupaten Probolinggo, Mahdin Zahreza, mengatakan jika harga normal bawang merah per Agustus 2023 berkisar di angka Rp 18 ribu perkg untuk Bawang Merah kualitas super. “Untuk bawang merah super Rp 18 ribu perkilonya,” terangnya.

Terjadinya penurunan harga Bawang Merah tersebut, paparnya, dikarenakan adanya panen raya di sejumlah wilayah penghasil bawang yang ada di Kabupaten Probolinggo. “Kalau bulan lalu masih di atas Rp 18 ribu. Bulan ini sedikit menurun karena ada panen raya di daerah-daerah penghasil bawang, sehingga harga sedikit menurun,” jelasnya. (nun/pix/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas