Bimtek Konvensi Hak Anak, Wali Kota Probolinggo Ingatkan Pengawasan dan Perlindungan

Memontum Probolinggo – Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Konvensi Hak Anak (KHA). Hal tersebut bertujuan, agar semua pihak mulai dari orang tua hingga pemerintah dan aparat penegak hukum ikut andil dalam melindungi hak anak untuk tumbuh menjadi penerus bangsa.

Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, dengan adanya bimtek tersebut dapat memberikan semangat kepada seluruh stakeholder, khususnya para orang tua agar betul mengawasi dan memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Serta, menciptakan lingkungan yang mendukung anak menjadi lebih baik.

“Yang terpenting adalah bagaimana cara agar anak mendapatkan tempat yang nyaman untuk berinteraksi, tidak takut menyampaikan sesuatu. Tentunya, peran penting dari semua pihak juga dibutuhkan dalam memberikan masukan terutama pada anak yang memiliki permasalahan,” katanya, Selasa (13/06/2023) tadi.

Baca juga:

• Gelaran Hari Jadi Kota Probolinggo Ditutup, Perputaran Ekonomi Capai Rp 2,1 Miliar
• 17 Kades di Krejengan Probolinggo Pimpin Perangkat Desa Ikuti Lomba Baris Berbaris
• Pj Wali Kota Probolinggo Meriahkan Gelaran Event Cokro Fair 2024
• HUT dan UMKM, Dekranasda Probolinggo Gelar Gebyar Merah Putih Fashion Show Batik, Bordir dan Payet
• Dukung Capaian 1.000 Sertifikat, Kejari Probolinggo Launching Program Jaksa Peduli Tanah Wakaf

Wali Kota juga meminta, agar peserta Bimtek dapat memberikan pencerahan kepada para orang tua agar dapat mengarahkan para anak menggunakan media sosial seperlunya saja. “Ketika ada permasalahan di sekolah atau ada anak yang melanggar, sebisa mungkin teratasi. Sehingga tidak di blow up di media sosial. Karena, media sosial saat ini sangat luar biasa dan banyak hal yang tidak bisa kita bendung. Mudah-mudahan adanya forum ini bisa kita kuatkan,” paparnya.

Meskipun Kota Probolinggo merupakan Kota Layak Anak (KLA) kategori utama. Namun, Wali Kota berharap masyarakat dan pemerintah setempat tidak terlena dengan capaian tersebut. Sehingga, agar terus melakukan perbaikan seiring dengan berkembangnya teknologi.

“Saya yakin, semua yang ada di sini paham tentang kendala dan problematika. Kita tidak boleh merasa terus puas, tetapi terus mengupdate diri tentang perkembangan dinamika yang ada. Kalau perlu, di sini dibentuk wadah atau tempat yang bisa memberikan kenyamanan bagi anak-anak,” imbuhnya. (nun/pix/sit)