Pemerintahan

Bupati Probolinggo Berbagi Pengalaman Terpapar Covid-19

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Bupati Probolinggo, Hj P Tantriana Sari SE, secara terbuka menyatakan dirinya telah terkonfirmasi positif Covid-19. Melalui konferensi pers secara virtual, Senin (7/12), bupati menjelaskan, selama dua minggu terakhir ini dirinya sedang off dalam rutinitas kerja.

Kepada segenap awak media yang mengikuti konferensi pers virtual di Gedung Islamic Centre (GIC) Kota Kraksaan, bupati mengungkapkan, bahwa sejak hari Senin (23/11) lalu, dirinya dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan PCR tes oleh Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Probolinggo.

“Sesuai petunjuk Kalaksa (Kepala Pelaksana) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, jadi sejak tanggal 24 Nopember lalu saya menjalani karantina di rumah isolasi, karena tidak memerlukan perawatan medis khusus. Setelah hasil swab, saya dinyatakan negatif pada hari Minggu (06/12) kemarin siang. Alhamdulillah, saya sudah bisa berkumpul kembali bersama keluarga,” ungkap Bupati Probolinggo.

Di awal press rilisnya tersebut, bupati mengungkapan, bahwa gejala awal yang dirasakannya cukup berbeda dengan kebanyakan kasus lainnya. Tepatnya pada hari Sabtu (21/11) sekitar pukul 10.00 WIB, tiba-tiba dirinya merasakan hal yang tak biasa. Yakni, merasakan kantuk yang sangat luar biasa, padahal menurut pengakuannya, ia tidak pernah seperti itu.

Advertisement

“Jam itu saya merasa mengantuk sekali dan badan terasa lemas. Pokoknya keinginanan saya waktu itu hanya tidur. Untungnya waktu itu, karena ada rasa yang tidak biasa dan mencurigakan, saya tidurpun dengan tetap dalam kondisi bermasker,” jelasnya.

Lebih lanjut bupati menjelaskan, keesokan harinya, Minggu (22/11) rasa lemas dan kantuk bukannya hilang. Malahan, seluruh tulang dan sendinya terasa ngilu dan linu persis seperti setelah melakukan olahraga berat. Awalnya, sempat juga dianggap karena efek kecapekan, pasalnya sebelumnya pihaknya memang bepergian ke luar kota via darat dengan bermobil.

Semakin curiga dengan gejala dan kondisi kesehatannya, akhirnya sejak Senin (23/11) Bupati Tantri memutuskan untuk membatalkan seluruh agenda kerja dan melakukan rapid swab antigen secara mandiri. Kecurigaannya terjawab, hasilnya menunjukkan reaktif. Setelah dipastikan melalui tes PCR Labkesda hasilnya positif Covid-19.

“Karena gejalanya sangat personal, sebisa mungkin kita harus aware kepada diri kita sendiri. Perubahan seminim apapun yang tidak biasa kita juga harus waspada. Karena penularannya cepat. Ibarat perampok virus ini sudah berada di depan teras rumah kita. Sehingga lengah sedikit dia akan masuk tanpa kita sadari,” terang Bupati Tantri.

Advertisement

Semoga, tambahnya, hal ini menjadi hikmah dan kewaspadaan terhadap siapapun yang mendengar atau melihat tayangan ini. Sehingga, dapat menjadi hikmah dan kehati-hatian bagi kita semua. (kom/dra/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas