SEKITAR KITA

Duka Sopir Angkutan Barang Selama Covid-19 dan PPKM Darurat

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Adanya penyekatan jalan saat PPKM Darurat, banyak dikeluhkan sopir truk angkutan barang. Mereka, tidak sedikit yang harus menunggu dengan sabar, agar bisa lewat dan harus memutar jalan lebih jauh, untuk bisa sampai di lokasi tujuan.

Ditambah lagi, syarat seperti antigen yang harus ditunjukkan, jika melewati pos penyekatan atau beda kabupaten atau kota atau provinsi.

Baca juga:

    Seperti salah satunya, yang dialami oleh sopir truk angkutan bernama Yudha. Dirinya mengungkapkan, saat penyekatan PPKM Darurat ini, membuatnya serba sulit. Karena, harus memutar arah jalan dengan tambahan biaya solar, karena jalan tidak boleh dilintasi. Belum lagi, menemui adanya jalan yang berlubang seperti di JLU Mayangan-Probolinggo.

    “Belum lagi, ditambah harus antigen yang dilakukan untuk 1×24 jam. Padahal, saya atau kita mengantar barangnya pasti lebih dari satu hari. Sehingga, setiap hari hidung selalu dicolok dan itu lumayan sakit,” katanya, Kamis (15/07) tadi.

    Advertisement

    Dirinya pun mengaku, pendapatan dari sopir mengalami penurunan. Bahkan, uang yang seharusnya untuk keluarga di rumah, terpaksa harus dikeluarkan untuk biaya swab.

    “Saya berharap, agar syarat antigen bisa berlaku lama atau tidak hanya 1×24 jam. Apalagi, selama PPKM Darurat, pengemudi angkutan barang diharuskan melakukan tes rapid antigen, setiap kali masuk perbatasan wilayah saat mendistribusikan barang. Kalau setiap dua hari sekali harus melakukan swab antigen, lama-lama hidung malah bengkak. Belum lagi, biayanya harus ditanggung sendiri,” ungkapnya.

    Menyinggung pekerjaan yang dijalaninya, sopir ini pun meminta supaya program vaksin untuk pengemudi angkutan barang, bisa dipermudah. Menurutnya, ada sejumlah pabrik yang menolak kedatangan para pengemudi angkutan barang, lantaran belum mempunyai sertifikat vaksin.

    “Semua driver dan kernet wajib rapid antigen, sebelum masuk pabrik. Kami harus mengeluarkan biaya lebih. Belum lagi, harus bayar tol dan untuk sampai di tempat bongkaran harus muter-muter terlebih dahulu,” ungkapnya. (geo/sit)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas