Probolinggo

Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Probolinggo Mengeluh

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Harga bawang merah di tingkat petani di Kabupaten Probolinggo, merosot tajam. Per kilogramnya, hanya bawang merah hanya dihargai Rp 9 ribu hingga Rp10 ribu. Merosotnya harga merah, diduga akibat sejumlah daerah yang tengah melakukan panen raya secara bersamaan.

Salah seorang petani bawang merah di Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Wiwit Hariyadi, mengatakan jika merosotnya harga bawang merah tersebut sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. “Untuk sekarang murah, karena pasokan dari petani sangat banyak. Biasa, kalau barangnya banyak pasti harganya akan murah,” ucapnya, Sabtu (28/08) tadi.

Baca Juga:

    Wiwit menyebut dengan harga yang hanya Rp 9 ribu sampai Rp10 ribu perkilogram, petani tidak mendapat keuntungan. Bahkan, bisa dikatakan merugi.

    “Kami hanya bisa berharap, masalah seperti ini juga menjadi perhatian wakil rakyat dan pemerintah. Apalagi, kondisi sekarang di tengah pandemi juga PPKM, ”terangnya dengan wajah lesu.

    Advertisement

    Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, Kota Probolinggo, Fitriawati, membenarkan harga bawang merah di tingkat petani mengalami kemerosotan sejak beberapa bulan yang lalu. Harga tersebut jauh dari harga Break Event Point (BEP) atau harga impas.

    “BEP-nya itu Rp 12.900 per kilogram. Harga mulai turun sejak satu bulan setengah ini. Sebelumnya, harga bawang merah masih bertahan dikisaran harga Rp 25 ribu perkg. Hingga memasuki Juli dan Agustus, harga terus turun menjadi Rp 10 ribu perkg,” terangnya. Dirinya menyebut, merosotnya harga bawang merah, karena saat ini sedang terjadi panen raya termasuk di daerah lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Ada beberapa daerah kabupaten dan kota, yang saat ini sedang panen raya. Seperti Kendal, Demak dan NTT juga,” jelasnya. (geo/sit)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas