SEKITAR KITA

Hindari Razia Tim Swab Probolinggo, Jadwal Kongkow Dirubah

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Razia gabungan atau operasi yustisi dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Probolinggo, mulai menjadi kucing-kucingan antara tim operasi dan ‘pelanggar’.

Operasi yustisi malam hari dengan pelaksanaan Swab ditempat plus penindakan (sanksi) kepada pelanggar, disiasati warga yang enggan terjaring dengan melakukan Kongkow di siang hingga sore hari.

Sementara saat malam hari atau jam pelaksanaan operasi, warga memilih sudah berada di rumah dan tidak melakukan aktifitas malam hari.

Sehingga, warga pun selalu lolos dari langkah antisipasi penyebaran Covid-19 oleh tim gabungan operasi yustisi.

Advertisement

Sebagaimana yang disampaikan Agung (17), bahwa dirinya bersama teman-temannya kini lebih memilih nongkrong di waktu siang dan sore hari. Bahkan, ketika pukul 20.00 WIB, semua sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Saya lihat berita dan info dari teman-teman, jika sudah banyak yang kena razia. Dari pada ambil resiko, ya mending sore aja nongkrongnya sampai pukul 20.00 WIB,” ungkapnya, saat ditemui dis alah satu warung kopi kawasan Basuki Rachmad, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jumat (25/12) tadi.

Untuk lokasi nongkrong atau Kongkow, Agung mengatakan, tidak memilih hanya satu lokasi. Tetapi, memilih beberapa tempat yang bisa digunakan untuk berpindah-pindah atau menghindari terjaring operasi.

“Bisa saja hari ini dikawasan Glaser, kemudian besok pindah ke Sumber Taman. Selain itu, terkadang juga berkumpul di salah satu rumah teman, yang kebetulan sedang sepi,” paparnya.

Advertisement

Meskipun sudah menjalani rapid test dengan hasil non reaktif pada beberapa waktu lalu, Agung mengaku, bahwa razia yang dilakukan oleh Tim swab hunter ini membuat banyak sekali temannya semakin malas untuk nongkrong. Apalagi, Kongkow di warung.

“Kebetulan kawasan rumah saya memakai pengawasan Covid-19 dengan ketat. Sehingga, kalau ada orang luar masuk atau keluar, pasti didata. Makanya, seperti saya lebih memiliki nongkrong di luar,” ujarnya.

Kasatpol PP dan Damkar Kota Probolinggo, Agus Efendi, mengakui sejak adanya Tim Swab, kerumunan dan tempat usaha yang kurang disiplin protokol kesehatan sudah menurun. Artinya, kerumunan sudah semakin berkurang dan pemilik usaha lebih memperketat protokol kesehatan.

Karena itu, Pemkot Probolinggo akan terus berupaya agar mata rantai penyebaran Covid-19, semakin menurun.

Advertisement

“Ketika virus ini sudah tidak menular lagi dan tidak dapat ruang untuk hidup, maka angka penularan juga akan menurun,” tambah Agus Efendi. (geo/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas