Pemerintahan
Pemkot Probolinggo Serius Bangun RS Baru, Datangkan Manager PLN Survey Lokasi
Memontum Kota Probolinggo – Serius…. Pemerintah Kota Probolinggo kembali menunjukkan gregetnya untuk membangun rumah sakit (RS) baru di Jalan Prof Hamka, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Pemerintah berkoordinasi langsung dengan PLN terkait masalah instalasi dan jaringan listrik untuk RS yang akan dibangun di atas lahan seluas 3,8 hektar tersebut.
Seperti yang di lakukan pada hari ini, Jumat, (28/06/2019), Manager Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan PLN Pasuruan-Probolinggo, Agus Setiyono datang langsung ke Kota Probolinggo sekaligus mengecek kondisi lahan calon RS. Dalam pertemuannya dengan Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di kantor Dinas Kesehatan, PLN memberikan advice soal fasilitas listrik yang layak untuk RS nantinya.
PLN menyarankan RS baru menggunakan PLN premium atau ultima, karena jaringan ini menjanjikan listrik tak berkedip dan padam. Pasalnya, fasilitas ini dibutuhkan untuk menjaga kestabilan daya listrik karena banyak alat kesehatan atau aktifitas (seperti operasi) yang selalu membutuhkan suplay listrik.
“Kami memulai membahas listrik, ini sesuai dengan arahan Bapak wali kota. PLN bisa memberikan jaminan listrik seperti apa jika kami tidak menggunakan genset? Jadi jaringan yang pas di kami itu apa,” tanya Wawali Subri.
Agus Setiyono menjelaskan, PLN punya tiga produk layanan pelanggan yaitu Super Bebas, Super Premium dan Super Ultima. Ketiga layanan ini sangat pas dengan status Kota Probolinggo sebagai smart city, karena memberikan layanan tidak padam, tidak berkedip.
Dari ketiga layanan tersebut memberikan fasilitas yang berbeda. Namun layak untuk RS antara Super Premium atau Super Ultima. Super Premium produk layanan tanpa padam tetapi masih berkedip. Layanan listrik yang handal ini cocok bagi bisnis, RS, perbankan dan industri.
Super Ultima lebih cocok untuk operasional RS baru, karena selain tidak berkedip dan padam, PLN tetap menyediakan genset beserta operator dan operasional bahan bakar di area RS. Bila RS sudah terlanjur punya genset, maka harga yang biasanya Rp 1650 per KWH bisa berkurang Rp 1400-1500 per KWH. Pemkot tinggal menyiapkan lahan seluas 7×10 meter untuk tempat alat.
“Bangunan sipilnya nanti dari kami. Jika ada genset, akan kami akomodir. Minggu depan kami akan siapkan simulasinya jika RS baru menggunakan Super Ultima,” ujar Agus.
Sedangkan untuk MPP dan cold storage disarankan menggunakan Super Premium. Apabila sudah ada kesepakatan, akan dilanjutkan penandatanganan perjanjian. Dalam perjanjian itu tertuang apabila PLN sampai melakukan pemadaman maka PLN bakal kena pinalti sesuai persentase dan gangguan yang terjadi.
Sementara itu, Wawali Subri menegaskan, meskipun pembangunan RS masih belum secara fisik namun persiapannya sudah dilakukan mulai sekarang. Termasuk listrik yg perlu persiapan yg sangat matang dan jg perlu waktu. Demikian pula dgn review DED (detail enginering desain).
“Karena dari DED ini perencanaannya harus fix dan jg perlu waktu. Dengan pertemuan ini kami jadi punya informasi terukur terkait layanan mana yang cocok dengan RS yang akan dibangun nanti” ujarnya. (Pix/yan)
- Probolinggo3 minggu
Pj Wali Kota Probolinggo bersama Polresta Rakor Percepatan Swasembada Pangan
- Probolinggo2 minggu
Pemkab Probolinggo Gelar Internalisasi Manajemen Risiko dan Advokasi Audit Center
- Politik4 hari
Pj Wali Kota Probolinggo bersama Forkopimda Ikuti Jalan Sehat Menuju Demokrasi Bersih Pilkada 2024
- Pendidikan4 hari
Tingkatkan Kepedulian dan Pelestarian Flora dan Fauna Indonesia, DLH Probolinggo Gelar Lomba Tingkat SD
- Pemerintahan6 hari
Perancangan Perundangan Perwali, Pj Wali Kota Probolinggo Ingatkan Kolaborasi dan Diskusi