Pemerintahan

Probolinggo Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Ini Pesan Wali Kota Habib Hadi

Diterbitkan

-

Memontum Probolinggo – Pada saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), Wali Kota Probolinggo melakukan pemantauan di sejumlah sekolah. Diantaranya SDN Sukabumi II dan SMPN 2. Di dalam pemantauan tersebut, Habib Hadi menekankan jika kunci dari kelancaran PTMT adalah pada penerapan protokol kesehatan (prokes).

Dari pantauan ke beberapa sekolah tersebut, Habib Hadi Zainal Abidin memberikan catatan dan arahan untuk lebih memperhatikan perihal penerapan prokes.

Baca juga:

    Karena saat masuk sekolah terlihat siswa cukup banyak. Tadi disana saya lihat, cek suhu tubuh dengan termogun dulu baru cuci tangan dan seterusnya. Di situ, kemudian Wali Kota Habib Hadi melakukan himbauan, walaupun saat pembelajaran masker tetap harus digunakan.

    Selain itu, saat kunjungan ke beberapa sekolah pihaknya juga meminta untuk pihak sekolah memperhatikan pada saat jadwal pulang para siswa.

    Advertisement

    Hal itu ditegaskan agar mencegah adanya kerumunan. Sehingga saat kelas satu pulang, kelas yang lainnya menunggu dulu, sampai 15 menit, sehingga ada jeda.

    “Setelah kelas pertama benar-benar pulang semua, maka giliran kelas selanjutnya bisa pulang. Memang ini tugas agak berat dari guru, tapi harus dilakukan,” terang Wali Kota, Selasa (25/05) tadi.

    Kepala Sekolah SDN Sukabumi II, Riana, menjelaskan jika arahan dari Bapak Wali Kota akan diupayakan untuk dilakukan.

    “Saat masuk kelas, kami atur jarak waktunya, sehingga mencegah kerumunan. Jadwal pulang juga kami atur sedemikian rupa sehingga bisa mencegah kerumunan. Per kelas juga kami batasi 50 persen, sehingga lainnya mengikuti pembelajaran secara giliran melalui daring,” terangnya.

    Advertisement

    “Siswa yang masuk separuh-separuh. Dari kelas 7 dan kelas 8. Durasi pembelajaran tiap mata pelajaran selama 90 menit. Total dalam seminggu siswa masuk benda-beda. Ada yang dua hari, ada yang tiga hari (PTMT). Ke depannya seperti itu juga, dibalik sehingga semua siswa sama porsinya,” terang Riana. (geo/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas