SEKITAR KITA

Tiga Desa di Wilayah Kabupaten dan Kota Probolinggo Disasar Banjir

Diterbitkan

-

Tiga Desa di Wilayah Kabupaten dan Kota Probolinggo Disasar Banjir

Memontum Probolinggo – Untuk kesekian kalinya, kembali warga di wilayah Probolinggo, harus berjibaku dengan musibah banjir. Rabu (10/03) sore, giliran dua desa di wilayah Kabupaten Probolinggo dan satu desa di wilayah Kota Probolinggo, yang menjadi sasaran amuk luapan air.

Adalah warga di Desa Kedungrejo dan Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, yang kembali menjadi langganan luapan air. Bahkan, selama seminggu terakhir, bukan sekali atau kali dua, banjir menghantam wilayah tersebut.

Desa lainnya adalah Desa Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Kejadian sore ini, juga berdampak ke sejumlah pemukiman warga.

Sejauh ini warga di sekitaran lokasi runtuhnya TPA (tempat penahan air) Sungai Kedunggaleng tersebut masih diperbaiki secara manual dengan peralatan seadanya. Dengan memasang batang bambu dan menutup rongga yang menjadi jalan tumpahan air sungai dengan potongan ranting pohon.

Advertisement

Tidak hanya satu titik, TPA yang selama ini melindungi warga dari tingginya kiriman air dari daerah dataran tinggi seperti Bantaran, Kuripan hingga Bromo, itu runtuh di empat titik. Hal ini, menyebabkan potensi banjir yang lebih besar bisa terjadi jika kiriman air dengan volume besar terjadi lagi.

“Tidak mengurangi rasa terima kasih kepada pemerintah atas perhatiannya, namun penyebab utama tumpahnya air dari sungai belum tersentuh. Bantuan bentuk sosial memang sangat penting, mengingat kondisi rumah sudah tidak bisa dipakai untuk beraktifitas. Namun, yang lebih penting penyebab utama harus ditangani juga,” kata warga setempat, Samsul.

Baca Juga: Dringu oh Dringu…Ribuan Rumah Kembali Terendam Banjir

Harapan dan masukan serupa, pun muncul dari warga yang rumahnya tidak jauh dari bantaran sungai. Musim penghujan masih berlanjut, tentunya potensi banjir masih akan terjadi kembali, jika TPA yang longsor belum terbenahi.

Advertisement

“Sebenarnya yang diinginkan warga adalah penanganan pada TPA yang longsor. Jika tidak ada, maka seperti mengisi karung kosong. Musim hujan masih berlanjut, tentu banjir masih ada,” ujarnya.

Adanya banjir susulan yang keempat kalinya ini, kontan membuat kondisi warga terdampak banjir di Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, begitu menghawatirkan. Sejumlah rumah, bahkan mulai ditinggalkan penghuninya.

Hal ini, dikarenakan bertambahnya jumlah TPA yang longsor di bantaran sungai semakin banyak. Mereka kuatir, banjir susulan dengan arus yang lebih besar mengancam jiwa dan keluarganya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, banjir pernah terjadi di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Banjir itu terjadi, akibat luapan Kali Kedunggaleng, yang mengakibatkan ribuan rumah di tiga desa ikut terendam.

Advertisement

Tingginya debit air sungai, disebabkan hujan deras yang terjadi sebelumnya. Kondisi itu membuat Kali Kedunggaleng yang membelah desa Tegalrejo, Kedungdalem dan Dringu, meluap dan banjir ke pemukiman warga. (geo/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas