Pemerintahan

Wali Kota Probolinggo Kunjungi Balita Penderita Cerebral Parsy

Diterbitkan

-

Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi saat berada di kediaman Muhammad Bakri, anak pasangan Khoiriyah - Samsul Arifin yang menderita Cerebral Parsy dan membutuhkan pertolongan.

Memontum Probolinggo – Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, mengunjungi salah satu rumah warga di Jalan Mawar Gang Sukun, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (27/01) tadi.

Kedatangan orang nomor satu di Pemkot Probolinggo bersama rombongan, untuk melihat kondisi Muhammad Bakri, anak pasangan Khoiriyah – Samsul Arifin, yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dan pertolongan.

Bayi Bakri yang kini berusia dua tahun sepuluh bulan (Balita) ini, menderita Celebral Palsy. Sehari-hari, dirinya dirawat oleh sang ibu, sedangkan ayahnya bekerja di bengkel. Diketahui, bahwa Muhammad Bakri sudah mendapatkan paket gizi seperti susu dan biskuit setiap bulan dari Dinkes P2KB dan ada bantuan dari Dinsos.

Wali Kota Habib Hadi, pun meminta dr Intan (Kepala Puskesmas Kademangan) yang ikut mendampingi kunjungan itu, untuk segera memeriksa kondisi Bakri. Dari keterangan orang tua, Bakri sebelumnya pernah menjalani terapi di puskesmas.

Advertisement

Itu berlangsung setahun lalu dan sudah disarankan untuk dirujuk ke Malang (RSSA, red). Namun, keluarga tidak bisa memenuhi rujukkan, karena bingung tidak ada yang menjaga ketika selama di Malang.

“Setelah kami cek sejak baru lahir, ternyata sudah ada perawatan di puskesmas. Ini tentunya menjadi upaya dari pemerintah. Disampaikan juga (oleh orangtuanya), sering fisioterapi dan disarankan dirujuk pada waktu itu. Pemerintah ini sudah berupaya, namun keluarga membawa untuk ke alternatif. Ini yang tidak dicover oleh BPJS, maka perlu kemandirian keluarga dan bantuan warga,” jelas Habib Hadi.

Ditambahkan, pemerintah betul-betul sudah hadir, tidak ada kata tidak untuk membantu penanganan. Biaya sudah ditanggung BPJS, Dinsos dan Dinkes sudah memberi asupan, sudah tersampaikan. “Kami mengklarifikasi bahwasanya pemerintah sudah hadir sejak lama,” imbuh Habib Hadi.

Untuk menangani kondisi Balita tersebut, Habib Hadi pun menegaskan agar Bakri menjalani terapi di RSUD dr Mohamad Saleh, selama dua kali seminggu. Jika orang tua kerepotan transportasi, agar meminta ambulans siaga yang ada di puskesmas atau pustu terdekat untuk mengantar.

Advertisement

Sementara itu, Plt RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah, mengungkapkan Cerebral Parsy merupakan terjadinya kerusakan permanen pada sel otak karena kecacatan sejak lahir. Penyebabnya, bisa karena saat ibu hamil terjadi infeksi, saat melahirkan ada trauma jalan lahir, saat hamil ibu terjatuh hingga saat bayi dirawat lalu jatuh.

Baca Juga: Wali Kota Probolinggo Tinjau Layanan Donor Plasma Konvalesen di RSUD dr Muhamad Saleh

“Kami konfirmasi memang ibunya pernah jatuh. Celebral Parsy ini permanen, kemungkinan sembuh kecil tetapi dilakukan fisioterapi, rehab medik, speech therapy seoptimal mungkin, minimal bisa membantu,” jelas Abraar.

Khoiriyah pun menyatakan, pihaknya akan melakukan fisioterapi seperti yang disampaikan oleh Wali Kota. “Demi kesembuhan anak saya. Terima kasih buat semuanya sudah mengunjungi anak saya,” ujar Khoiriyah yang mengaku pernah jatuh saat hamil 7 bulan di tempat kerjanya dulu. (geo/sit)

Advertisement

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas